Kemarin baru pulang dari rumah sakit, mas Arka diopname 1 hari. Aduuhh.. Bunda sedih banget dan bingung.. soalnya Ayah lagi di Bontang gak ada tempat sharing...
Kronologisnya gini nih :
Hari Jum'at tgl 20 Maret 09 pulang sekolah Arkanya ke dokter Riadhy dokter langganan specialis anak. Keluhannya karena mas Arkanya gatel-gatel dan sedikit batuk. Dalam perjalanan menuju RS masnya mengeluh sakit perut. Bunda mulai waspada, kemarin pun masnya sakit perut. Kurang makan kah? Laper? Mau pup? ato kekenyangan? Bingung, akhir-akhir ini sepertinya mas Arka sering banget sakit perut ya?
Sampe di RS konsultasi dengan dokter masalah batuk dan gatel-gatelnya Arka sambil sedikit cerita tentang sakit perutnya. Dokternya begitu mendengar kalau mas Arkanya sering sakit perut dan berulang, beliau ngomong gini "kalau dalam seminggu ini sakit perut lagi, segera bawa keradiologi ya bu, untuk di cek ada apa yang salah dengan perut anak ibu, biar bisa segera ditangani".
Hari Senin pagi jam 2 mas Arka muntah air sambil mengerang sakit perut. Bunda kasih minum dan biskuit supaya perutnya gak kosong dan mas gak lemes. Jam 3-an muntah lagi. Bunda kasih biskuit lagi dan minum, sambil perutnya di usap-usap pakai minyak kayu putih. Begitu terus sampai akhirnya jam 11 siang Bunda bawa ke RS karena kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan, kepala sudah terkulai, mengantuk (ya iya laa dari jam 2 pagi tidurnya keganggu), matanya sayu, dan muntahnya menyembur air semua. Bunda takut mas Arka jadi dehidrasi.
Sampe di RS masya Allah, penuh banget. Bunda sampe 2x muter buat cari parkir. Gak biasanya loh seperti ini. Akhirnya dapet parkir dibelakang luar jauuuh dari pintu masuk. Bismillah, Bunda gendong aja mas Arkanya langsung daftar radiologi.
Diradiologi ketemu Dr. Leo (lupa ya Leo apa..) Arka di USG Abdomen Lengkap. Sempet muntah juga nih di mas Arkanya ruang radiologi, untung Bunda sudah siap-siap bawa kantong plastik.
1 jam kemudian ada hasilnya dan Bunda langsung ke dokter Riadhy. Nah, jarak dari ruang radiologi ke ruang dokter anak -kan lumayan jauh tuh, mas Arkanya gak mungkin jalan dong.. jadi Bunda keliling dulu cari wheel chair. Ternyata habis bis! OMG, hari ini RS sudah seperti pasar malam, penuh banget!
Hasil fotonya dibaca oleh dokter Riadhy seperti ini :
Liver, Pancreas, Spleen, U-Bladder, Aorta semua dalam bentuk normal dan oke. Tapi di abdomen atas kanan ada doughnut sign yang hilang timbul, ada periphelal swelling bowel dengan central hyperechonic portion, ada indikasi tanda-tanda intussusception kecil yang hilang timbul. Nah lo.. apa tuh tanya Bunda dengan sangat cemas karena melihat wajahnya dokter yang serius banget.. (gambar hasil USG- doughnut sign-nya seperti tampak disamping ya..)
Ternyata di dalam usus besarnya mas Arka terdapat lipatan seperti donat (jadi kasarnya tuh usus dalam usus gitu loh, kayak sedotan masuk, taukan maksudnya?) Dan itu bisa berbahaya bila sudah nempel dan menjadi jaringan mati. Harus di operasi, di potong, dibuang baru ditempel kembali usus yang sehat. Astagfirullahaladzim. Operasi? Yang bener aja dok..
Setelah mendengar penjelasan dari dokter Riadhy Bunda dikasih surat pengantar untuk konsultasi ke dokter Bedah, dokter Suijanta.
Sekitar 1/2 jam Bunda tunggu dokter bedahnya dateng sambil komat-kamit dalam hati baca doa supaya diberi kemudahan dan mas Arkanya gak perlu operasi.
Akhirnya dokternya datang. Dokternya lumayan baik dengan penjelasan yang gamblang dan bisa dicerna oleh Bunda yang lagi panik. Setelah ngobrol beberapa lama (sampe akhirnya ngobrol kalo dokter ini pernah di Bontang juga loh, di RS-nya PKT) akhirnya di putuskan mas Arka diobservasi dulu, di lakukan foto colon in loop untuk meyakinkan perlu tidaknya tindakan operasi.
Pemeriksaan Colon Inloop adalah permeriksaan untuk mendeteksi kelainan yang terdapat pada colon (usus besar) dengan teknis fluoroskopi-radiografi. Indikasi untuk pemeriksaan ini diantaranya, gangguan proses BAB, melena (BAB darah), adanya massa intra-abdominal., dugaan invaginasi atau usus besar numpuk (ini yang dicurigai terdapat dalam perut mas Arka), megacolon (bagian usus yang membesar yang ujungnya sempit), atau nyeri abdomen dengan sebab yang tidak jelas.
Colon in loop atau Barium enema, metodenya gini nih : dimasukkan bahan kontras (warnanya putih seperti kapur.. hmm apa ya namanya? gak sempet tanya..) dari dubur ke usus besar lalu difoto. Simple kan? Tapi dilapangannya ternyata tidak sesimple itu apalagi untuk anak-anak seperti mas Arka. Alat-alatnya yang besar-besar, selangnya yang panjang (buat di masukin ke dubur uughh...), ruangan yang besar dan menyeramkan (seperti ruang operasi.) bikin nyali Bunda ciut seciut-ciutnya. Syukur alhamdulillah mas Arkanya kooperatif, mas nya gak rewel dan berusaha tegar. Keliatan sih mas Arka ketakutan, tapi Bunda peluk terus, Bunda cerita-cerita, Bunda nyanyi-nyanyi supaya suasana gak terlalu tegang. Proses foto ini kurang lebih 1 jam-an.
Aduuh maaf ya mas, walaupun proses nya sudah selesai mas Arka masih terlihat trauma. Setiap ada suster yang masuk kekamar masnya jadi waspada, dia takut ada sesuatu lagi yang dimasukin ke duburnya oleh suster. Hiks.. maaf ya sayang.. ini semua untuk kebaikan mas Arka juga.
Syukur alhamdulillah begitu proses colon in loopnya selesai diluar ruangan sudah ada om Budi. Bunda seneng banget deh, setidak-tidaknya ada orang yang bisa bantu Bunda. Lebih seneng lagi karena kemudian Eyang dateng bawa baju dan mukena buat Bunda. Kayaknya jadi terasa ringan, ada tempat buat cerita.
Sempet ragu-ragu tadinya Bunda untuk melakukan proses colon inloop ini. Tapi setelah konsultasi ke Akas kata Akas lanjutkan saja, biar terdeteksi masalah didalam perutnya mas Arka dan tidak berlarut-larut. Bunda juga konsultasi ke mbak Rini, gimana sebaiknya apa ayah dikasih tau ato nggak.
Tapi Ayah ternyata sudah mulai curiga karena Bunda tidak online, tidak chatting, tidak SMS. Akhirnya Ayah telpon rumah dan kebetulan yang angkat susternya dede Argi. Akhirnya ayah tau juga kalau mas Arka ada di RS.
Malamnya mas Arka tidur dengan nyenyak, sesekali terbangun karena ada suster yang mau cek suhu. Paginya Bunda sudah harap-harap cemas menunggu hasil foto, karena kalau ternyata hasilnya positif terdapat invaginasi maka siang ini ato malamnya mas Arka harus operasi. Cemassss banget. Syukur alhamdulillah banyak orang-orang baik disekeliling keluarga kita ya? Ada bude Ari, ibu RT kita yang pagi-pagi sudah dateng bawa sarapan untuk Bunda, bawa baju-baju untuk kita berdua dan bawa laporan kalau dede Arginya gak rewel. Alhamdulillah. Terimaksih banyak yaa Bu.. Ada juga ibu-ibu dari sekolahannya Arka beserta teacher Sa'adah, ibu-ibu RT 05 Taman Kota yang sempet foto bersama untuk dimasukin ke blog-nya RT (supaya Ayah lihat sih maksudnya..), ada rombongan ibu-ibu PG di sekolahannya Arka, ada tante Fika juga, ada Aca sekeluarga yang khusus jenguk mas Arka dirumah.
Aduh, Bunda jadi terharu sekaligus terhibur.. cemasnya Bunda jadi sedikit berkurang.
Alhamdulillah juga siang itu hasil fotonya baik dan mas Arka boleh pulang. Alhamdulillah wa syukurillah.. terima kasih ya teman-teman dan saudara-saudara yang sudah kasih support, perhatian dan doa untuk keluarga kami khususnya mas Arka.
Ini ada sekilas info tentang sakitnya Arka
Intussusception
DEFINISI
Intussusception adalah gangguan dimana salah satu bagian usus menyelip ke dalam bagian lainnya, lebih mirip bagian-bagian pada teleskop. Bagian yang terkena menghalangi isi perut dan menghambat aliran darah.
Penyebab pada intussusception tidak diketahui.
Gejala-gejala termasuk sakit perut tiba-tiba dan muntah.
Enema udara bisa menegaskan diagnosa dan juga mengobati keadaan tersebut.
Kadangkala operasi diperlukan.Salah satu bagian usus meluncur ke dalam bagian lain, lebih mirip bagian pada collapsible telescope. Akibatnya, usus tersumbat. (lihat gambar)
PENYEBAB
Intussusception adalah penyebab yang paling sering terjadi pada penyumbatan usus di antara anak yang berusia antara 3 bulan dan 3 tahun. Anak laki-laki lebih sedikit terkena dibandingkan anak perempuan. Pada kebanyakan kasus, penyebab tersebut tidak diketahui. Kadangkala intussusception mempengaruhi anak yang lebih tua, dimana hal ini seringkali disebabkan oleh sesuatu di dalam usus seperti polip atau tumor. Kadangkala, bagian yang meluncur (telescoping) kembali normal tanpa pengobatan. Jika tidak, bagian telescoping mengganggu usus dan kemudian menutup aliran darah menuju daerah yang terkena. Jika aliran darah tertutup lebih dari beberapa jam, usus yang terkena bisa mati (terbentuk ganggren). Jika bagian pada usus mati, lubang kecil (pembolongan) bisa terbentuk, membuat bakteri memasuki rongga perut, menghasilkan infeksi serius (peritonitis).
GEJALA
Intussusception biasanya menyebabkan nyeri perut tiba-tiba dan muntah pada anak yang sehat sebaliknya. Peristiwa menyakitkan tersebut biasanya berlangsung 15 sampai 20 menit. Beberapa anak menjadi mudah marah atau lesu dan tidak acuh beberapa saat. Tanpa pengobatan, rasa sakit tersebut menjadi berlanjut, dan beberapa anak mengeluarkan kotoran seperti jel anggur dengan darah dan lendir atau mengalami demam. Anak yang mengalami pelubangan tampak sakit dan mengalami rasa sakit ketika perut mereka disentuh.
DIAGNOSA
Apa itu Intussusception
Salah satu bagian usus meluncur ke dalam bagian lain, lebih mirip bagian pada collapsible telescope. Akibatnya, usus tersumbat.
Dokter bisa menduga Intussusception berdasarkan gejala anak tersebut dan pemeriksaan fisik. Sebuah ultrasonic memastikan intussusception, sebuah enema udara dimasukkan. Dengan enema udara, dokter memasukkan udara ke dalam anus anak tersebut melalui pembuluh kecil dan kemudian menggunakan sinar X. Tekanan pada udara biasanya mendorong bagian usus yang di teleskop masu kembali ke tempatnya. Sinar X menunjukkan apakah prosedur telah berhasil dengan baik. Ketika prosedur ini berhasil dengan baik, anak tersebut bisa dikirim pulang setelah semalaman menginap di rumah sakit. Orangtua disarankan untuk memperhatikan untuk gejala yang lebih lanjut karena intussusception bisa berulang pada 1 sampai 2 hari berikutnya. Tanpa operasi, intussusception berulang pada sekitar 5 sampai 10% anak.
PENGOBATAN
Operasi diperlukan jika anak tersebut memiliki tanda pelubangan usus, jika enema udara tidak berhasil dengan baik dalam memperbaiki intussusception, atau jika anak tersebut mengalami kondisi yang berulang. Pada kasus berulang, operasi dilakukan tidak hanya untuk memperbaiki keadaan tersebut tetapi juga untuk melihat polip, tumor, atau kelainan lain yang bisa menjelaskan kenapa intussusception berulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar