Ini nih, mainan barunya mas Arka dan dede Argi, congklak!
Hayoo siapa yang belum pernah main congklak? Atau jangan-jangan, ada yang belum tau tentang permainan congklak? Waduhh.. *sambil tepok jidat*
Congklak adalah suatu jenis permainan tradisional Indonesia lho. Alat-alatnya itu sebuah papan congklak dengan 16 buah lubang (14 buah lubang kecil dan 2 buah lubang besar yang terletak di ujung kanan dan kirinya), serta 98 buah biji congklak.
Biji congklak yang dulu Bunda pake tuh sebetulnya cangkang kerang, atau kalo cangkang kerangnya gak lengkap Bunda pake biji tumbuh-tumbuhan atau batu2 kerikil kecil, tapi sekarang ini susah cari cangkang kerangnya kali ya? Jadi oleh produsennya diganti pake cangkang kerang2an terbuat dari plastik. Dulu juga papannya terbuat dari kayu, sekarang semuanya dari plastik.. *gak go green iihh...*
Permainan congklak ini hanya bisa dimainkan oleh 2 orang pemain, yang saling berhadapan *cocok bangetkan? Mas Arka dan dede Argi he..he..he..*
Cara mainnya gimana?
Nih caranya, cekit dot :
1. Pada awal permainan setiap lobang (14 lobang kecil) diisi masing-masing 7 biji congklak *dede Argi dengan riang gembira melakukan ini, sekalian belajar hitung sampai 7, mas Arka yang mandorin sekalian koreksi, xixixixi kerjasama yang apik toh? *
2. Salah satu pemain dapat memulai permainan ini lebih dulu dengan memilih lubang yang akan diambil bijinya, dan meletakkannya satu biji congklak ke lubang di sebelah kirinya, lalu satu lagi ke lubang sebelah kirinya, begitu seterusnya.
3. Bila biji congklak ditangan habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi lubang sebelah kirinya, sedangkan bila habis di lubang besar miliknya (yang terletak di ujung sebelah kiri pemain) maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya.
4. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
5. Kalau sudah begini, giliran pemain ke dua yang memainkan permainan ini, dengan peraturan yang sama.
6. Permainan dianggap selesai apabila sudah tidak ada lagi biji congklak di lubang kecil kedua pemain (semua biji sudah ada di lubang besar).
7. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki biji terbanyak.
8. Apabila permainan ingin dilanjutkan maka pemain yang memiliki biji yang lebih sedikit terpaksa harus mengosongkan beberapa lubang kecil yang dia punya. Lubang yang kosong tersebut tidak boleh diisi.
Asiik kan? Permainan ini banyak manfaatnya, melatih mas Arka dan dede Argi berhitung, melatih untuk teliti, dan melatih melemaskan jari-jarinya..
Mas Arka seneng banget permainan ini, sayangnya dede Argi belum bisa, jadi masih asal-asalan masukin biji-bijinya, apalagi kalau biji congklak ditangan mas Arkanya gak habis-habis.. wahhh.. ngambek dwehhh.. xixixi...
Eh, tau gak, ternyata di daerah lain di Indonesia permainan congklak ini memiliki sebutan sendiri-sendiri, misalnya di daerah Jawa Tengah yang menyebut permainan ini dakon, di Lampung permainan ini ada yang menyebutnya dentuman lamban, sedangkan di Sulawesi dikenal dengan nama mokaotan. Gak tau deh, di Bontang di sebutnya apa, soalnya di Bontang banyak pendatangnya, nah itu dia disebutnya jadi dakon atau makaotan he he he.. trus kalau congklak dari bahasa apa jadinya?
Sudah lah, pokoknya yuk main! :)
Selasa, 10 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar