Wednesday, August 5, 2009 at 6:53pm
Banyak orang tua baru yang meyakini ttg hal ini. Maka tidak heran banyak juga orangtua yang menjadi ragu dg ASI eksklusifnya. Sehingga banyak yang memberikan susu formula atau MPASI agar si kecil tidur nyenyak. Tetapi benarkah hal ini ?! Cari tahu kebenarannya yuk.
(Dirangkum dan ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, April 2007)
Mungkin kita sering mendengar anggapan tersebut di masyarakat kita. Faktanya menurut hasil riset medis, tidak benar jika susu formula ataupun MPASI membuat bayi (khususnya berusia <6bl) tidur lebih nyenyak. Tidak banyak orangtua yang mengetahui bahwa bayi yg usianya < 6 bulan yang diberikan susu formula ataupun makanan tambahan memiliki resiko tersendiri.
1. Tidak terbukti secara medis bahwa susu formula atau makanan tambahan membuat bayi tidur lebih nyenyak.
Tidak benar susu formula atau MPASI membantu bayi tidur lebih nyenyak. Beberapa bayi bahkan terganggu tidurnya akibat pemberian susu formula ataupun makanan tambahan. Gangguan yang muncul seperti sakit perur, kembung, dsbnya. Hal ini lebih dikhususkan ke bayi yang berusia < 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pola tidur antara bayi yang mendapatkan makanan padat sebelum waktu tidur dan yang tidak mendapatkannya.
2. Susu formula membuat sistem pencernaan bayi bekerja lebih keras
Penyebabnya adalah karena susu formula relatif sulit dicerna oleh tubuh manusia. Sehingga sistem pencernaan bekerja lebih keras utk memecah susu formula menjadi nutrien yang mudah diserap oleh tubuh. Terutama jika dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Akibatnya butuh waktu lebih lama bagi sistem pencernaan si kecil untuk mencerna susu formula. Efeknya lagi, bayi yang mengkonsumsi susu formula cenderung tidak mudah lapar. Tentu saja hal ini membuat banyak orangtua merasa lebih tenang. Padahal memberi PR ekstra bagi sistem pencernaan bayi bukan sesuatu yang baik. Kecuali jika tidak ada alternatif lain (ASI sang ibu kandung atau ASI ibu lain), maka susu formula menjadi alternatif yang ada. Selain itu resiko di balik pemberian susu formula juga sudah banyak sekali diteliti oleh ahli laktasi dan paramedis.
3. Pemberian makanan padat (MPASI) sebelum bayi berusia 6 bulan memiliki resiko yang tinggi
Berbagai resiko akibat pemberian MPASI terlalu dini (< 6 bulan) antara lain :
Bayi relatif mudah terpapar kuman penyakit.
Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.
Bayi memiliki resiko lebih besar terkena gangguan sistem pencernaan
Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl. Sehingga seringkali bayi mengalami gangguan pencernaan mulai dari diare, sembelit, dsbnya akibat pemberian MPASI terlalu dini.
Resiko alergi lebih besar jika bayi mendapatkan MPASI terlalu dini (<6 bulan)
Saat bayi berumur < 6 bl, sel-sel di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
4. Riset terakhir oleh James McKenn a, PhD menunjukkan bahwa bayi yang memiliki fase tidur lebih lama (terutama bayi < 6bl) akan memiliki resiko SIDS (sudden infant death syndrome = sindrom kematian mendadak pada bayi) lebih besar.
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa fase tidur yang lama relatif tidak "alami" bagi bayi baru lahir. Jeda tidur yang lebih singkat memang salah satu faktor pelindung bagi bayi baru lahir dari resiko SIDS. Penelitian-penelitian tersebut sebaiknya dapat mengubah pola pikir orangtua untuk tidak lagi beranggapan bahwa tidur lebih nyenyak (lebih lama) adalah yang terbaik untuk bayi berusia < 6 bulan.
Bayi baru lahir memang lebih singkat tidurnya. Hal ini dikarenakan lambungnya yang kecil, sehingga ia butuh lebih sering mendapatkan nutrisi. Tetapi tidak hanya untuk alasan tersebut, bayi juga membutuhkan sosialisasi dan sentuhan orangtuanya, sehingga ia memiliki fase tidur yang relatif singkat. Seiring dengan bertambahnya usia dan kematangan sistem syarat pusat, ia akan lebih tidur lebih lama. Jadi semata-mata tidak berhubungan dengan masalah kenyang atau tidaknya bayi.
Satu hal yang perlu diingat bersama, tiap bayi adalah unik. Bayi yang sehat memiliki pola tidur bervariasi. Ada bayi yang memiliki rentang tidur lebih lama dari bayi lainnya. Karena itu jangan pernah membandingkan antara bayi satu dengan bayi lainnya.
(Luluk Lely Soraya I. Ibu dari seorang putri, Konselor Laktasi, Pemerhati ASI & kesehatan keluarga KLASI Yayasan Orangtua Peduli (YOP), dan Nara sumber ASI & Menyusui rubrik OASE di RAS FM 95.5)
Artikel ini merupakan mirroring article dari site http://lsoraya.multiply.com/journal/item/27/Benarkah_bayi_lebih_nyenyak_tidur_jika_diberikan_susu_formula_atau_MPASI_
Sumber :
- Will giving formula or solids at night help baby to sleep better? ( http://www.kellymom.com/nutrition/solids/solids-sleep.html)
- Macknin ML, Medendorp SV, Maier MC. Infant sleep and bedtime cereal. Am J Dis Child. 1989 Sep;143(9):1066-8.
- Keane V, et al. Do solids help baby sleep through the night? Am J Dis Child 1988; 142: 404-05.
- Will my baby sleep better if I add cereal to her bottle at night? by Jan Barger, RN, MA, IBCLC ( http://www.babycenter.com/expert/baby/babyfeeding/9155.html )
- Will using formula for the last before-bed feed help my baby sleep better? by Kathy Kuhn, RN, BSN, IBCLC ( http://parenting.ivillage.com/newborn/nformula/0,,6fjb,00.html )
- World Health Organization (WHO). Infant Feeding Guidelines. 2003. Information for Health Professionals on Infant Feeding ( http://www.who.int/health_topics/breastfeeding/en/ )
- Artikel : Why Delay Solids? ( http://www.kellymom.com/nutrition/solids/delay-solids.html )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar