skip to main | skip to sidebar

♥ Tentang Kami ♥

Foto saya
Keluarga Kecil Hidayat
Cerita ini untuk anak-anakku tersayang, cerita tentang masa-masa emas waktu kecil, supaya mereka selalu ingat kalau Bunda dan Ayah selalu sayang mas Arka, Iyai Argi dan adek Arza..♥
Lihat profil lengkapku

♥ Tamu Kami ♥

♥ Translate ♥

♥ Daftar Isi ♥

  • ►  2013 (2)
    • ►  Juni (2)
  • ►  2012 (10)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2011 (26)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (7)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (11)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2010 (60)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (7)
    • ▼  Mei (9)
      • Kegiatan sore hari
      • Perpustakaan di rumah Akas
      • Sebuah Cerita Cinta
      • Kejujuran
      • Udang Goreng Gembung
      • Little Eyes
      • Tumis Kacang Panjang Telur Puyuh
      • Mas Arka sekarang 6 tahun!!
      • Aduh, DI JAHIT????!!!
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (35)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
  • ►  2008 (57)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2007 (20)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2006 (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2005 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2004 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (2)

♥ Cerita Kami ♥

  • Arkagi (78)
  • Arkagiza (8)
  • Artikel (29)
  • Ayah Euro Trip (7)
  • Cerita Bunda (17)
  • Dapur Bunda (16)
  • Haji 2010 (8)
  • Hidayat's Family (26)
  • Liburan 2011 (4)
  • Raisba Rahman (2)
  • Risiniti Hasbullah (6)
  • Ulasan Bunda (14)

Cerita untuk Taratugang

Sabtu, 29 Mei 2010

Kegiatan sore hari

Sore hari di Bontang adalah saatnya olahraga. Iya, bukan pagi-pagi.. eh, tapi ada juga sih yang suka olah raga pagi hari disini. Alasannya tidak banyak yang olah raga pagi adalah :
1. Saat pagi hari adalah saat yang paling sibuk, anak-anak sekolah, ayah-ayah ke kantor, belum lagi Bunda-bundanya harus ke pasar atau tukang sayur untuk persiapan makan siang ayah-ayah dan anak-anak..
2. Pagi hari mataharinya sangat kejam, panas sih nggak tapi bisa bikin kulit jadi belang he..he..

Nah, akhirnya kita sekeluarga kalau olahraga yaa sore hari aja, bisa berjamaah juga lho kalau olahraga sore, kan Ayah jam 4 lewat 10 sudah standby dirumah...

Dan lagi, didepan rumah kita itu ada jogging track dan lapangan basket, jadinya Arka-gi seneng main-main disana..

Hayyoo.. olah raga yuk...


Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 16.20 Tidak ada komentar:
Label: Hidayat's Family

Perpustakaan di rumah Akas

Sedari kecil Bunda sudah dibiasakan untuk suka membaca buku oleh Akas dan Embay. Dari TK Bunda sudah mulai baca koran, yang jadi favorit Bunda adalah pojok kecil "Believe it or not" di koran Sinar Harapan, terbitnya sore jadi Bunda dengan sabar tunggu giliran baca. Selain pojok kecil itu Bunda suka juga baca Obituary, itu loh pemberitahuan orang-orang yang sudah meninggal.. ha..ha..ha..

Begitu SD, tiap kenaikan kelas siapa yang juara 1 boleh beli buku semaunya di Gunung Agung. Wah, saat itu Bunda, Bude Viri dan Bude Visi selalu juara kelas, jadinya buku-buku-nya Gunung Agung pindah semua kerumah Akas. Dari Tintin, 5 Sekawan, Pasukan Mau Tahu, Yakari, Smurf, Lucky Luck, Malory Towers, Si Badung, Agatha Christie, Jhon Grissam, buku-buku wayang, komik-komik Jepang macem Candy-candy, topeng kaca, Kung Fu Boy Natane sampai buku-buku tentang hadis, tafsir Qur'an, sejarah hidup nabi Muhammad .. sebutkan saja, insya Allah buku-buku itu sudah duduk manis di lantai atas rumah Akas.

Dan malah sebagian buku-buku itu oleh bude Viri sudah disampul plastik, jadi insya Allah awet.

Memang buku dan membaca sudah jadi bagian dari kehidupan Bunda, makanya jangan heran kalau Bunda sangat marah jika ada buku yang rusak atau sobek, dan jangan bosen juga kalau berkali-kali Bunda ingatkan untuk menjaga buku, karena buku adalah gudang ilmu..

Sampai sekarang di Bontang sini, Bunda juga mencoba membuat perpustakaan sendiri, memang belum terlalu banyak sih bukunya, masih didominasi buku-buku mas Arka dan dede Argi, tapi mudah-mudahan dengan sedikit-sedikit mas Arka dan dede Argi juga bisa mulai mencintai buku dan senang dengan kegiatan membaca. Amin

Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 14.19 Tidak ada komentar:
Label: Risiniti Hasbullah

Sebuah Cerita Cinta

Sebuah Cerita Cinta
Oleh : Hasviniyanti

Putri Duyung Cottage, Ancol 23.55 WIB
Acara makan malam family gathering dari beberapa orang sahabat karib.

“Uggh, Aku bosen. Kalau saja aku punya pacar, aku tidak akan merasa kesepian seperti sekarang” desah Riana sambil melirik Rizky yang duduk di seberangnya.

“Tinggal kita berdua ya?” jawab Rizky sambil tersenyum.

Riana menyambutnya dengan senyum pahit, dia mengerti betul maksud Rizky. Hanya mereka berdua dari geng ‘Sendal Jepit’, geng masa mereka kuliah dulu, yang masih single. Mereka terdiam sesaat memperhatikan teman-teman yang lain bersuka cita dan bercengkrama dengan pasangan dan anak-anak mereka.

“Gimana kalau kita coba berpacaran?” celetuk Riana tiba-tiba.

“Pacaran gimana sih?” tanya Rizky

“Yaa.. pacaran-pacaran.. kita berdua.. Cuma hmmm 1 bulan saja lah, 30 hari.. aku hanya ingin ngerasain punya pacar..males jomblo melulu” lanjut Riana santai

“Hhmm..” Rizky tampak mengernyitkan kening.

”Ayolaahh.. rese lo… gak seburuk itu kok pacaran sama aku..” desak Riana

“Iya, sih iyaa… tapiiiiiiii…”

“Hanya 30 hari Ky, setelah itu kamu bebas tebar pesona lagi deh, gimana?” potong Riana cepat

“Hhmm boleh juga” jawab Rizky beberapa saat kemudian.

“Ugh, kok kedengarannya gak semangat banget sih? Semangat dong… semangat … mauuu gaakk?” desak Riana lagi, Rizky akhirnya mengangguk setengah hati.
“ Siippp..” Riana melonjak “Hari ini jadi hari jadian kita lho.. ha..ha..ha.. “ Riana tertawa gembira “hayo kita salaman..” lanjut Riana riang sambil mengulurkan tangannya

“Sinting kamu…” seru Rizky akhirnya ikutan geli sambil menyambut uluran tangan Riana, mereka lalu berjabat tangan sambil tertawa

“30 hari” kata Riana dengan senyum lebar

“30 hari” jawab Rizky.

Hari kedua
Hari ini pertamakali Rizky menjemput Riana dikantornya di bilangan Rasuna Said, mereka makan malam bersama di Soto Gubrak Casablanca, Riana memilih tempat ini karena dia suka dengan sensasi tergaget-kaget tiap mendengar gubrakan keras dari pelayan ditempat itu tiap ada tamu yang datang. Setelah kenyang mereka lalu sepakat pergi nonton di TIM.

Hari ketiga
Mereka datang keacara ulang tahun teman kantor Riana, seisi kantor heboh, termasuk boss Jepangnya Riana, karena Riana datang bersama Rizky, maklum Riana termasuk dari Senior Marketing yang masih betah menjadi single di kantornya. Sang boss berkali-kali menggoda Riana dan Rizky

Hari ketujuh
Rizky mengajak Riana menjenguk temannya yang baru melahirkan, bersama-sama mereka memilih kado perlengkapan bayi, sambil mereka berjalan-jalan cuci mata di sebuah mall. Hari ini pertama kali mereka bergandengan tangan, dan pada saat pulang Rizky membelikan bross cantik warna ungu untuk Riana.

Hari kesepuluh
Mereka menghabiskan waktu di Dufan, 2x naik Halilintar, 2x naik niagara sampai basah kuyup, 3x naik kora-kora sampai Rizky hampir muntah, kemudian mereka masuk ke Istana Boneka dan membeli kapas permen yang berwarna pink. Mereka tertawa-tawa bersama dan berbagi botol minuman. Sore hari waktu mereka naik diatas bianglala mereka berciuman, ciuman pertama mereka.

Hari ke duapuluh sembilan
Riana menyarankan agar mereka kembali menghabiskan waktu dengan pergi ke pantai. Dan mereka kembali kepantai favorit mereka, Ancol. Duduk di tepinya menatap matahari yang mulai tenggelam sambil berpelukan dan berpegangan tangan.

18:23
Riana: “Aku haus Ky”
Rizky:” Tunggu sebentar ya, aku beli minum, mau minum apa?”
Riana: “Air mineral aja deh..”

18:43
Riana menunggu sekitar 20 menit, Rizky belum juga datang. Lalu seorang pemuda, salah satu penjaja tiker dipantai itu mendekatinya dengan tergesa-gesa.
Pemuda: “Apakah kamu menunggu seseorang?”
Riana: “Ya, kenapa?”
Pemuda: “Baru saja ada orang tertabrak mobil di jalan sana, aku kira dia teman kamu”
Riana segera berlari dan melihat Rizky terbaring di jalan dengan bersimbah darah di wajahnya, sebotol air mineral masih berada dalam genggamannya. Ambulans segera datang dan membawa mereka berdua kerumah sakit terdekat. Riana duduk di luar ruang gawat darurat selama lima setengah jam.

23:51
Seorang dokter akhirnya keluar dari ruang gawat darurat, dokter itu menyerahkan sepucuk surat kepada Riana
Dokter : ”Kami menemukan ini di kantong bajunya”
Riana : “Bagaimana keadaannya dok?”
Dokter : “Saya minta maaf, kami sudah melakukan yang terbaik yang kami bisa. Temanmu masih bernafas sekarang, tapi tidak akan bertahan lebih lama”
Riana segera berlari masuk ke ruangan untuk melihat Rizky. Dia tampak lemah dan masih belum sadar, darah diwajahnya sudah dibersihkan. Riana membuka surat itu, membacanya dan kemudian ia menangis tersedu-sedu.
Ini adalah isi suratnya :

Yang tersayang Rianaku,
30 hari kita hampir berakhir, aku ingin kamu tahu bahawa aku sangat menikmati setiap saat bersama kamu. Aku terlambat menyadari bahwa kamu selain cantik ternyata juga sangat menyenangkan, walaupun ya, kadang-kadang kamu sangat keras kepala, manja, kekanak-kanakan, punya selera aneh dan sinting, tapi semua itu memberi warna dalam hidupku yang monoton. Dan aku sangat ingin 30 hari ini bisa di perpanjang. Aku cinta kamu Riana, aku ingin menjadi bagian dari hidupmu selamanya.

Rizky
Yang akan selalu mencintaimu

23:58
Riana: ”Rizky, aku juga cinta kamu.. tahu kah kamu, aku membuat permainan ini hanya agar aku bisa selalu dekat denganmu” Riana kembali tersedu-sedu “Aku cinta kamu Rizky.. aku CINTA KAMU ayoo bangun Rizky.. BANGUN…. lihat aku Rizky.. LIHAT AKU.. LIHAT AKU…!!”

Ketika jam berdentang 12 kali, jantung Rizky berhenti berdetak.
Itu adalah hari ke 30 mereka.

“Katakan cinta pada orang yang kamu cintai, karena kamu tidak akan tahu apa yang akan terjadi esok hari”

------ TAMAT ---------
Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 14.12 Tidak ada komentar:
Label: Cerita Bunda

Kamis, 27 Mei 2010

Kejujuran

Baru-baru ini Bunda baca di status temen himbauan untuk tidak marah kepada anak. Tidak dijelaskan sih maksudnya tidak marah itu seperti apa. Tapi dari komen-komen yang dibaca itu ya tidak marah artinya ya tidak marah... betulkah?
Kalau anak salah gimana? Masa kita gak marah?

Dulu Bunda pernah juga merasa harus begitu, dan tiap Bunda tidak sengaja marah kepada mas Arka dan dede Argi Bunda lalu jadi merasa sangat bersalah. Dan itu sangat tidak enak. Dan sejalan dengan waktu Bunda sadar.. sebagai orang tua ternyata kita harus jujur. Jujur bahwa kita marah, jujur bahwa kita lagi senang, jujur kita lagi sedih.. dan jujur saja, kadang-kadang intonasi susah banget diajak kompromi bila Bunda sedang marah, dan itu adalah kelemahan Bunda.. maaf ya mas dan dede....

Tapi setidaknya, Bunda merasa sudah mengajarkan bagaimana mengexpresikan perasaan senang, sedih atau marah... dan Bunda tidak lagi mencoba untuk mengajarkan untuk bersikap munafik... tidak marah, tapi sebenarnya marah.. anehkan? Dan satu lagi, walau intonasi tinggi tapi mas Arka dan dede Argi tahu bahwa Bunda selalu sayang dan tidak ingin anak Bunda melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kali, dan dengan marahnya Bunda, Bunda harap anak-anak Bunda bisa menjadi anak yang lebih baik.. Amin.

Jadi, jujur saja, marah itu baik untuk kesehatan jiwa.. dengan catatan tanpa hukuman fisik dan harus marah yang elegan.. hihihihi.... yuk kita belajar sama-sama.. ^^
Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 13.38 Tidak ada komentar:
Label: Artikel

Udang Goreng Gembung


Source : Mbak Yanti Mocca
Sejak dapat resep ini dari mbak Yanti Mocca, udang ini jadi menu cemilan favorit keluargaku. Bikinnya gampang, tinggal celup-celup aja..
Gembungnya juga awet, biar udah dingin tetep gembung dan enak..
Penasaran?
Ini resepnya ...

Bahan :
250 gr tepung self raising
1/2 sdt kaldu bubuk + garam secukupnya
1/4 sdt merica bubuk
1 butir telur
air secukupnya
Cara membuatnya :
semua bahan diaduk jadi satu, adonan harus kental,
airnya kira-kira saja ya :)
Lalu celup udang satu persatu kedalam adonan
goreng hingga kekuningan.
Adonan ini cukup untuk menggoreng udang 1/2 kg ukuran sedang.
Sisakan ekornya waktu mencelup kedalam adonan
agar mudah waktu menggorengnya.

Kalau tidak ada tepung self raising bikin saja sendiri dengan
1/4 kg tepung terigu biasa + 1/4 sdt soda kue + 1/4 sdt baking powder
Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 08.30 Tidak ada komentar:
Label: Dapur Bunda

Rabu, 26 Mei 2010

Little Eyes

LITTLE EYES

When you thought I wasn't looking ,
I saw you hang my first painting on the refrigerator
and I immediately wanted to paint another one.

When you thought I wasn't looking,
I saw you feed a stray cat , and I learned
that it was good to be kind to animals.
I saw you make my favorite cake for me, and I learned
those little things can be special things in life.

When you thought I wasn't looking,
I heard you saying a prayer, and I knew
there is a God I could always talk to
and I learned to trust in God.

When you thought I wasn't looking,
I saw you make a meal and take it to the friend who was sick,
and I learned that we all have to help take care of each other.

When you thought I wasn't looking,
I saw you give of your time and money to help people who had nothing,
and I learned that those who have something should give to those who don't.
I felt you kiss me good night and I felt loved and safe.

When you thought I wasn't looking ,
I saw you take care of our house and everyone in it ,
and I learned we have to take care of what we are given.

When you thought I wasn't looking ,
I saw how you handled your responsibilities ,
even when you didn't feel good,
and I learned that I would have to be responsible when I grow up.

When you thought I wasn't looking ,
I saw tears come from your eyes, and I learned that
sometimes things hurt , but it's all right to cry.

When you thought I wasn't looking ,
I saw that you cared , and I wanted to be everything that I could be.

When you thought I wasn't looking,
I learned most of life's lessons that I need to know
to be a good and productive person when I grow up.

When you thought I wasn't looking,
I looked at you and wanted to say,
" Thanks for all the things I saw when you thought I wasn't looking. "

( each of us ; parent , grandparent, teacher , uncle, aunt, or friend,
influence the life of child)
Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 19.52 Tidak ada komentar:
Label: Artikel

Tumis Kacang Panjang Telur Puyuh


Sumber : Menu Sehat Intisari
Bahan : 1 ikat (8 lonjor) kacang panjang, potong 2 cm
100 gr daging sapi cincang (Bunda pakenya daging ayam)
1 bh cabe merah, iris halus (sesuai selera aja sih)
1 bh cabe hijau, iris halus
10 butir ato lebih telur puyuh rebus
3 siung bawang merah, iris halus
2 siung bawang putih, iris halus
1 sdm minyak goreng
1 sdm kecap manis
1 sdm saus tiram
garam secukupnya
Cara Membuat :
Tumis bawang merah dan bawang putih sampe layu dan harum.
Masukan daging cincangnya, aduk sampe berubah warna dan matang.
Masukan cabe merah dan hijau, aduk rata.
Beri sedikit air (inget ya dikiit aja, jangan sampe banjir)
Masukkan kacang panjang, garam, kecap manis, saus tiram.
Aduk sampai kacang panjangnya empuk.
Terakhir masukkan telur puyuhnya.
Aduk lagi, angkat.
Sajikan panas-panas makan deh sama nasi ngebul.. hhmmm

Gak usah tambah lauk lagi deh, sudah lengkap, ada dagingnya, ada telurnya, ada sayurnya, ada pedes-pedesnya.. hmm.. praktis.
Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 08.07 Tidak ada komentar:
Label: Dapur Bunda

Jumat, 21 Mei 2010

Mas Arka sekarang 6 tahun!!

Pulang dari Jakarta adalah tgl 15 May 2010, satu hari sebelum mas Arka berulang tahun yang ke 6. Rencananya Bunda mau langsung bikin cake tapi apadaya, Bunda terkapar di tempat tidur selama 3 hari. Jetleg, demam, flu, ngantuk jadi satu... malu-maluin aja.. ^^

Akhirnya hari ke 4 baru ada tenaga buat edit-edit foto, cari foto pemain Barcelona kesukaan mas Arka. Bunda mau bikin kejutan, waktu Bunda lagi edit-edit foto mas dan dede lihat disangkanya ada pesanan orang, jadi mas nya langsung protes "kok Bunda bikin buat orang terus sih? buat mas Arka belum?" He..he..he..

Malam hari waktu mas Arka dan dede Argi tidur Bunda ng'lembur menghias cakenya.
Dasar masih lemes jadinya hasil cakenya tidak sesuai design awal.. ya wes lah.. namanya juga lagi gak fit...

Keesokan paginya mas Arka tagih cakenya lagi, Bunda bilang belum jadi. masnya diam saja, tapi kelihatan sedikit kecewa.

Pulang sekolah mas Arka tanya cakenya lagi, Bunda jawab juga belum jadi. Kembali masnya kecewa.

Pulang sholat Jum'at mas Arka tidak tanya, tapi protes "kok Bunda gak mulai-mulai sih bikin cake untuk Arka?"

Lalu mas Arka dan dede Argi langsung main game di komputer kamarnya.

Bunda, Ayah dan suster langsung beraksi.
Bunda ambil cakenya dari kulkas, suster nyalakan lilinnya, Ayah standby dengan camera.
Lalu kita semua masuk kamar mas Arka sambil nyanyi Happy Birthday.

Waaaahh.. kejutan manis yang sukses. Mas Arka terlihat senang sekali, matanya berbinar-binar gembira, apalagi waktu melihat cakenya dipenuhi foto pemain Barcelona kesayangannya. Malah ada fotonya mas Arka dan dede Argi juga dengan seragam Barcelona diantara foto-foto itu.

Mas Arka tertawa bahagia, dede Argi juga senang.
Bunda juga senang, gak sia-sia lembur menghias kue sampe jam 2 pagi...

Apalagi waktu mas Arka bilang gini ke adeknya

"Hhmmm kue bikinan Bunda selalu enak ya? Kue seperti ini yang emang Arka suka" dan dede Arginya manggut-manggut setuju sambil tangannya sibuk jilat-jilat sisa cream di sendoknya.

Dan Bunda? Ge-er setengah mati tentu saja... ^^

Selamat Ulang Tahun mas Arka,
semoga mas Arka tumbuh jadi anak yang sholeh, yang mandiri, yang jujur
dan bisa menjadi panutan yang baik bagi adik-adik
semoga mas Arka juga selalu dalam lindungan dan ridho Allah SWT
selalu diberi kemudahan dalam setiap langkah
selalu diberi kebahagiaan dalam hidup. Amin

Doa terbaik dari Ayah dan Bunda selalu untuk mas Arka.


Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 12.13 Tidak ada komentar:
Label: Arkagi

Selasa, 04 Mei 2010

Aduh, DI JAHIT????!!!

Pagi ini rencananya Aku dan suami mau anter Akas (kakek dalam bahasa Palembang) untuk periksa darah rutin di dokter klinik kecil dekat rumah. Siangnya mau juga mau ambil paspor-ku di Jatinegara. Karena besok kita sekeluarga mau ke Bandung, biar suster Siti (pengasuhnya Arka & Argi) dan anak-anak dirumah Akas saja sambil mempersiapkan baju-baju dan perbekalan untuk ke Bandung.

Di klinik ternyata sudah ada beberapa pasien, jadi kita antri dulu. Begitu dipanggil karena penglihatan Akas sudah mulai berkurang kita semua ikutan masuk ke dalam ruang praktek untuk bantu Akas. Didalam Akas mulai bertanya ini dan itu sambil dicek oleh dokter. Lagi asik-asik konsultasi tiba-tiba ada suara rebut-ribut diluar ruangan dantiba-tiba braakkk..! Pintu ruangan terbuka, masuk suster Siti sambil gendong dede Argi, aku terlonjak, kaget banget.

Ada apa?!

Lebih kaget lagi waktu Bunda lihat dari lutut dede Argi menetes-netes darah merah segar kelantai.
Dede Argi terlihat pucat, suster terlihat ketakutan.

Dede langsung Bunda peluk, dan suruh tiduran di tempat tidur praktek dokter. Ruangan dokter ini langsung tersa sesak dan penuh aroma panic.
Karena ini klinik kecil, dokternyapun dokter muda, yang baru lulus, adoooh, begitu lihat luka dede yang menganga lebar tangan dokternya gemeteran dan beliau bilang "ini lukanya harus dijahit bu" dengan anda tidak meyakinkan.

Huuu..huuu..hu... dede Argi mulai nangis

Aku panik, suami juga panik.. Akas juga terlihat gelisah, mungkin akan ikutan panic bila melihat luka dilutut dede Argi yang menganga lebar. Ya sudah, apapun yang terbaik.. bismillah.. la haula walakuata illabila.

Dokter muada itu mulai membersihkan luka dede Argi dengan betadine "aduuhhhh... ADDDUUUUHHH... SAKIIITTT DOKTERRR" begitu teriak dede Argi setiap dokter mengoleskan betadine itu kelukanya.

Kaki dede Argi ditahan oleh suamiku dan satu orang suster. Selesai dibersihkan dokter muda itu mulai menjahit luka di lututnya..

"HOOOOOOOOOOO.. SUUUUDAAAAAAHHHHHHHHHHHHH...!!!!!!!" teriak dede histeris satu jarum jahitnya menembus kulit. Bunda peluk dede Argi sambil ajak ngobrol

“Dede tadi makan apa?” tanyaku

“Makan mie Bunda” jawab dede Argi dengan suara lemah, wajah penuh keringat dan air mata, aku lap keringatnya dengan tissue

Tiba-tiba..

"SUUUUUUUUUUUUUDAAAAAAAAAAHHHHHHHHH JANJIII YAA DOKTER, SUDAAAAAHHHH..." teriak dede Argi keras, satu jarum menembus kulitnya lagi

Bunda lemes, ingin nangis juga.. luka di lutut dede Argi masih mengeluarkan darah.

Dokternya siram luka itu dengan betadine.. dede Argi langsung menjerit "AAAAAAAAAAWWWWWWWWWWWWW.. SUUUUUUUUDAAAAAAAAHHHHHH!!!!!! DOKTEERRRRRR!!!" tapi belum selesai, masih lebar luka di lututnya.

Suamiku terlihat pucat dan langsung panggil suster untuk ganti pegang lutut dede Argi.

"SUUUUUUDAAAAHHH...HUUUU...HUUUUU...HUUUU... AAAAHHHHH...SUUUDAAHHH!!"
masih teriak histeris dede Arginya tiap kali jarum panjang ditangan dokter itu menembus kulitnya.

Bunda langsung tanya kedokternya dengan nada tinggi satu oktaf bin judes des"dibius gak sih dok? kok anak saya masih kesakitan?!"

Entah dokternya jawab apa, karena tertutup dengan teriakan dede Argi lagi. Tapi iya sih.. mungkin sudah dibius karena Bunda lihat dokternyatadi suntik dede Argi. Dede Argi kembali menjerit-jerit kesakitan "SUUUUUDAAHHH... SAKIITTTT...SAKKKIIIITTTT..." dan selalu Bunda hanya bisa elus-elus rambut dede Argi, peluk dede Argi, hapus air matanya, hapus keringetnya... dan berjanji setelah semua selesai akan membelikan dede Argi es krim strawberry kesukaannya.

"OOOOWWW OOOWWW SAKIIITT DOKTERRRRR... SUUUDAAAAHHHHHHH!!"

Setelah beberapa saat yang penuh jeritan, akhirnya selesai juga sang dokter menjahit lutut dede. Dede Argipun tertidur kecapean. Tidak kurang dari 8 jahitan menghiasi lututnya.. :”(

Aku sedih sekali.

Sampai dirumah Akas, mas Arkanya tampak cemas.

“Bunda, dede Argi jatoh, tadi darahnya banyak, disini.. disini dan disini.. semua ada darahnya dede Argi” begitu lapornya sambil menunjukkan tempat-tempat tetesan darahnya dede Argi.

“Sekarang dede Arginya tidur ya Bunda?” tanyanya lagi sambil melihat dede Argi yang masih tertidur dipelukan Ayahnya.

“Iya” jawabku pelan, takut dede Arginya terbangun.

“Tadi mas Arka takut Bunda, takut dede Arginya mati, mas Arka tadi berdoa ke Allah, semoga darah dede Argi gak keluar banyak, semoga dede Argi ketemu Bunda” hiks, aku jadi terharu mendengarnya. langsung aku peluk mas Arka.

“Terima kasih ya mas, karena doa mas Arka jadinya Bunda bisa ketemu dede Argi, jadi dede Argi gak ketakutan”

“Tadi dede diobatin apa Bunda?” tanyanya lagi sambil melihat lutut dede Arginya yang di perban.

“Oo.. dede Argi dijahit lukanya, supaya nyambung dan darahnya gak keluar lagi” jelasku sambil mengelus-elus rambut dede Argi

“Dijahit gimana Bunda?”

“Dijahit seperti jahit baju, pakai jarum dan benang” jawabku lagi

“Sakit gak? Dede Argi nangis gak Bunda?”

Tiba-tiba dede Arginya terbangun “Bunda..” panggilnya.

“Iya dek” jawabku. Mas Arka langsung loncat ketempat tidur dan cium pipi adeknya. Adek Argi tersenyum senang.

“Tadi dijahit ya dek lututnya?” tanya mas Arkanya langsung dengan mimik khawatir sambil memperhatikan lutut dede Argi. Dede Arginya mengangguk.

“Sakit gak dek?”

“Hhhmmm enaaakkk, cuman sakit sedikit…” jawab dede Argi dengan mimik lucu dan tersenyum lebar, lalu dede Argi melanjtukan ucapannya "mana es klim stobely-nya Bunda?"

oalaaa dede Argiii…………!
Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 15.07 Tidak ada komentar:
Label: Arkagi
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.

♥ me on facebook ♥

Daisypath Friendship tickers

Blog Design by Gisele Jaquenod

Work under CC License

Creative Commons License