skip to main | skip to sidebar

♥ Tentang Kami ♥

Foto saya
Keluarga Kecil Hidayat
Cerita ini untuk anak-anakku tersayang, cerita tentang masa-masa emas waktu kecil, supaya mereka selalu ingat kalau Bunda dan Ayah selalu sayang mas Arka, Iyai Argi dan adek Arza..♥
Lihat profil lengkapku

♥ Tamu Kami ♥

♥ Translate ♥

♥ Daftar Isi ♥

  • ►  2013 (2)
    • ►  Juni (2)
  • ►  2012 (10)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2011 (26)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (7)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (11)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2010 (60)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (11)
    • ▼  Februari (3)
      • Lumbung Resto at Samarinda
      • Gorden Rumah Jatuh!
      • Cerpen Pertama Bunda
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (35)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
  • ►  2008 (57)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2007 (20)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2006 (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2005 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2004 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (2)

♥ Cerita Kami ♥

  • Arkagi (78)
  • Arkagiza (8)
  • Artikel (29)
  • Ayah Euro Trip (7)
  • Cerita Bunda (17)
  • Dapur Bunda (16)
  • Haji 2010 (8)
  • Hidayat's Family (26)
  • Liburan 2011 (4)
  • Raisba Rahman (2)
  • Risiniti Hasbullah (6)
  • Ulasan Bunda (14)

Cerita untuk Taratugang

Kamis, 04 Februari 2010

Cerpen Pertama Bunda

Menyambut tamu agung
Oleh : Hasviniyanti

Brak-bruk.. gedebak gedebuk.. sreng-sreng..
Begitu kesibukan didapur Riana pagi ini, hari ini hari yang istimewa, mertuanya akan datang berkunjung. Wah, dari kemarin Riana juga sudah sibuk membersihkan rumah. Kamar tamu yang biasanya jadi gudang tempat barang-barang juga sudah disulap menjadi kamar yang nyaman. Bahkan Riana sengaja membeli seprei baru, warna hijau toska kesukaan sang ibu mertua.

Pokoknya Riana sudah heboh sendiri, maklum, sebagai menantu, Riana ingin menunjukkan yang terbaik dihadapan mertuanya. Saking ingin di bilang menantu yang baik dalam seminggu ini Riana sudah 3x inspeksi keliling rumah, menyikat semua yang perlu disikat, lantai kamar mandi, lantai dapur, lantai serambi, pot-pot bunga, bahkan jendela-jendela juga ikut disikat sampai bersih. Kalau si sikat bisa bicara mungkin dia akan ngadu ke komnas HAM karena dalam seminggu ini sudah di perbudak oleh Riana diluar batas.

Di dapur, Riana juga sudah mulai sibuk.

Rencana awal dia ingin membuat Cake Special Cokelat Keju nan lembut membelai lidah dan Pudding busa dua warna untuk cemilannya. Sebagai main course rencananya akan membuat Udang saos padang, Sop Kimlo, sambel kentang, krupuk udang dan sebagai penutup sudah disiapkan dari kemarin rujak serut andalannya. Lengkap dan mantap.
Tapi itu rencana awal, karena ternyata hasil cakenya tidak seperti yang diharapkan. Cake yang pertama mempis dan bantat dengan sukses. Entah kenapa, padahal resep sudah dibaca dengan teliti, bahan-bahan sudah di timbang dengan akurat dan step by step membuat cake serta tips anti gagal yang dia dapat dari majalah pun sudah hatam dipelototin dan dibacanya. Tidak putus asa, Rianapun mencoba bikin kembali cake cokelat keju impiannya itu. Olalaalla… ternyata hasilnya masih tidak memuaskan, cake ini tidak bantat, tapi tengahnya masih lembek. Aduh…

Akhirnya dengan terburu-buru Riana diantar suaminya naik motor berangkat kepasar untuk membeli susu kaleng, misis, dan mangkuk kertas kecil. Sampai dirumah dengan perasaan gemas Riana dibantu oleh suaminya tercinta mengaduk-ngaduk kembali dua cake gagal tadi. Diberi susu kental manis cokelat lalu di bentuk bulat-bulat sebesar kelereng, diguling-gulingkan diatas misis warna-warni , diletakkan diatas mangkuk kertas warna merah dan voila… jadilah cake cokelat keju bola-bola misis.. ^^
Selesai dengan urusan cake, sekarang Riana beralih ke maincourse atau menu utamanya.
Udang sudah dibersihkan, bahan-bahan lain sudah disiapkan. Sekarang tinggal cemplung dan aduk-aduk saja, tiba-tiba.. kriiiingggg…………… wah, ternyata bossnya Riana telpon dari kantor bertanya tentang laporan keuangan yang dibuat oleh Riana.
45 menit habis dipakai Riana untuk menjelaskan laporan keuangan kepada bossnya.
Tapi syukur alhamdulillah Udang saos padang, sambel kentang dan sop Kimlo akhirnya jadi juga.

Sementara itu waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, sebentar lagi mertua tersayang akan datang.

Riana segera berganti pakaian dan berdandan secantik mungkin, ia ingin terlihat segar dihadapan mertuanya nanti.

Tiiinn.. tiinn.. bunyi klakson mobil dari depan rumah, ternyata tamu agung yang di tunggu-tunggu sudah datang. Dengan suka cita Riana dan suami menyambutnya. Ternyata Pak De dan Bude juga ikut datang berkunjung. Waahh.. rumah Riana langsung ramai. Ibu mertua dan Bude memuji Riana yang terlihat cantik, bahkan Bude juga mengagumi bunga anggrek di taman Riana. Bapak mertua memuji cake bola-bola misisnya Riana dan pudingnya yang lembut. Wah, Riana senang sekali. Mereka berbincang-bincang dengan riang gembira.

Jam menunjukkan pukul 12 siang. Riana segera mempersilahkan tamu agungnya untuk makan siang. Maka mereka langsung pindah lokasi menuju ruang makan dan duduk mengelilingi meja.

Diatas meja sudah tersedia lauk-pauk buatan Riana yang terlihat sangat menggiurkan.

“Ayo pak dimulai” begitu kata Riana kepada bapak mertuanya. Sang mertua membuka ricecooker untuk mengambil nasi dan tiba-tiba beliau berdehem

”eheehmm..” sambil menutup kembali ricecookernya.

“lho, pak, tidak jadi makan?” tanya Riana heran.

“eennggg…. nduk, nasine belum ada…” ujarnya kalem.

Gubraaakkkk…!! Olaa..laa…. rupanya Riana lupa masak nasi!!!!!

----- TAMAT -------
Diposting oleh Keluarga Kecil Hidayat di 13.57
Label: Cerita Bunda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.

♥ me on facebook ♥

Daisypath Friendship tickers

Blog Design by Gisele Jaquenod

Work under CC License

Creative Commons License